Puisi Tema Bebas - Dia yang Rapuh
Assalamualaikum, salam sejahtera.
Ini postingan pertama saya, saya akan berbagi sebuah karangan puisi tema bebas. Puisi ini juga merupakan salah satu judul puisi pada buku antologi puisi yang di terbitkan oleh Mandala Pratama Publishing, dengan judul buku Titian Kata Rasa.
Dia yang Rapuh
Oleh: Wulan Rahmanisa
Ketika sinar mentari mulai tampak
Merangkak perlahan dari ufuk timur
Ku buka jendela dan Ku luaskan pandangan
Lalu-lalang rakyat desa sudah menjadi sarapan mata.
Dibawah pohon yang rindang
Kutuliskan sajak ini dengan penuh rasa haru dihati.
April silam dari sudut kota Makassar
Ku dapati seorang dengan keadaan porak poranda
Raut wajah yang menggambarkan betapa rapuhnya ia
Kulit keriput yang mulai hitam terbakar matahari
Dan bahu yang sepertinya sudah penuh akan beban.
Dia tersungkur tak berdaya
Hanya rintihan dan air mata yang keluar saat itu
Tergesa-gesa berlari Ku menghampiri
Ku coba dengar dan pahami sedikit cerita darinya
Hidup sebatang kara yang rindu akan hadir keluarga.
Nyanyian ku saat itu bak penawar hati yang rapuh.
Sedikit harapan ku dipenghujung goresan tinta
Semoga tuhan menjagamu, pak.
Sekian puisi dari saya :)
Ini postingan pertama saya, saya akan berbagi sebuah karangan puisi tema bebas. Puisi ini juga merupakan salah satu judul puisi pada buku antologi puisi yang di terbitkan oleh Mandala Pratama Publishing, dengan judul buku Titian Kata Rasa.
Sumber gambar: IDN Times
Dia yang Rapuh
Oleh: Wulan Rahmanisa
Ketika sinar mentari mulai tampak
Merangkak perlahan dari ufuk timur
Ku buka jendela dan Ku luaskan pandangan
Lalu-lalang rakyat desa sudah menjadi sarapan mata.
Dibawah pohon yang rindang
Kutuliskan sajak ini dengan penuh rasa haru dihati.
April silam dari sudut kota Makassar
Ku dapati seorang dengan keadaan porak poranda
Raut wajah yang menggambarkan betapa rapuhnya ia
Kulit keriput yang mulai hitam terbakar matahari
Dan bahu yang sepertinya sudah penuh akan beban.
Dia tersungkur tak berdaya
Hanya rintihan dan air mata yang keluar saat itu
Tergesa-gesa berlari Ku menghampiri
Ku coba dengar dan pahami sedikit cerita darinya
Hidup sebatang kara yang rindu akan hadir keluarga.
Nyanyian ku saat itu bak penawar hati yang rapuh.
Sedikit harapan ku dipenghujung goresan tinta
Semoga tuhan menjagamu, pak.
Sekian puisi dari saya :)
Bagus wulan
BalasHapusBagus wulan
BalasHapus